Rabu, 11 Juni 2014

TUKIK LARI






Pantai Paloh terletak di Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat. Sebagian dari wilayah ini telah menjadi kawasan lindung dengan pengelolaan Taman Wisata Alam Tanjung Belimbing. Di pantai inilah banyak penyu bertelur dengan segala ancaman dan konfliknya. Pada perkembangannya telur penyu paloh menjadi komoditi perdagangan gelap di Kalimantan Barat dan bahkan di Serawak Malaysia. Hal inilah yg mungkin mempengaruhi populasi penyu di Kalimantan Barat menurun. Upaya konservasi telur penyu dilakukan oleh Seksi Konservasi III Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat dengan mengambil, memelihara pada suatu tempat tertentu yang dijaga keamanannya maupun kesesuaian lingkungannya. Upaya ini dilakukan dalam upaya pengelolaan jenis penyu yang memerlukan perlindungan dan pelestarian. Jenis penyu yang terdapat di wilayah Pantai Paloh antara lain penyu sisik, penyu hijau, penyu lekang bahkan pernah ditemukan telur penyu belimbing disini.

Pelepasliaran tukik hasil pengelolaan telur penyu di Pantai Paloh merupakan kegiatan tahunan yang telah berlangsung tujuh tahun sejak tahun 2008. Dalam kegiatan ini selain SKW III Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Barat sebagai pengelola dilibatkan pula beberapa pihak yang berkepentingan seperti, Pemerintah Dearah Kecamatan Paloh, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sambas, Pemerintah Desa Sebubus Kecamatan Paloh, Pemerintah Desa Nibung Kecamatan Paloh, Komando Rayon Militer Kecamatan Paloh, Sektor Kepolisian Kecamatan Paloh, Ketua SPKP Kecamatan Paloh dan Lembaga Swadaya Masyarakat World Wild Fundation Kecamatan Paloh.



Pelepasliaran tukik di wilayah Taman Wisata Alam Tanjung Belimbing telah menjadi kegiatan tahunan Seksi Konservasi Wilayah III BKSDA Kalimantan Barat. Adapun jumlah tukik yang telah dilepaskan adalah seperti pada bagan berikut :





Jumlah telur penyu yang dilepaskan semakin sedikit dimungkinkan karena jumlah telur yang ditemukan pun semakin sedikit. Telur penyu paloh merupakan komoditi perdagangan gelap di daerah Kalimantan Barat dan Serawak Malaysia. Hal inilah yg mempengaruhi populasi penyu di Kalimantan Barat menurun karena ada permintaan yang tinggi mengenai konsumsi telur penyu. Bahkan Seksi Konservasi III BKSDA Kalbar pernah menemukan penyu paloh dengan perut terbelah dengan kondisi telur yang telah hilang. Oleh karena itu upaya konservasi penyu paloh memerlukan upaya penyuluhan kepada masyarakat sekitar mengenai pentingnya menjaga kelestarian penyu di wilayahnya. Upaya konservasi penyu paloh dirasa semakin penting dilakukan karena ancaman kelestariannya. Akhirnya Seksi Konservasi Wilayah III BKSDA Kalbar melakukan upaya tersebut dengan menjalin kerjasama dari beberapa pihak yang berkaitan agar mendapatkan persamaan visi dan misi pelestarian penyu paloh. Harapannya agar kelak kita tetap dapat menemukan lebih banyak penyu yang singgah dan bertelur di wilayah Pantai Taman Wisata Alam Tanjung Belimbing.

0 komentar:

Posting Komentar